Sebagian besar orang pernah mendengar pepatah kuno yang melarang 
tidur dalam kondisi marah. Hal ini ternyata ada benarnya, karena tidur 
dalam kondisi marah bisa menimbulkan bahaya.
Sebuah penelitian 
terbaru yang dimuat dalam Journal of Neuroscience, para ilmuwan 
menemukan pepatah ini ada benarnya, karena saat marah ada emosi negatif 
dalam tubuh yang dapat mempengaruhi kualitas tidurnya. Studi melibatkan 
106 laki-laki dan perempuan yang dihadapkan pada beberapa gambar yang 
menimbulkan berbagai emosi, termasuk emosi negatif.
Diketahui 
perasaan marah atau pengalaman meresahkan yang muncul bisa membuat orang
 sulit tidur dan otak berusaha menjaga memori atau emosi tersebut, 
seperti dikutuip dari NYTimes.
Dr Alexander Golbin menuturkan 
kemarahan terutama yang sudah bersifat kronis bisa meningkatkan tekanan 
darah dan denyut jantung, meningkatkan tekanan dalam tengkorak, membuat 
nafas jadi tidak teratur, menyebabkan kejang otot kronis, penurunan 
aktivitas insulin serta gejala lainnya.
Jika seorang mencoba untuk
 tidur dalam kondisi marah, maka bukan tidur nyenyak yang bisa 
didapatkannya melainkan seseorang bisa mengalami insomnia. Kalaupun ia 
bisa tertidur, maka berisiko lebih sering terbangun di malam hari dan 
membuatnya lemas, menurunkan sistem kekebalan tubuh serta mengantuk 
keesokan harinya yang dapat mengganggu aktivitas.
Hal ini 
dikarenakan saat tidur tubuh mengaktifkan fungsi fisiologis yang membuat
 seseorang siap untuk beraksi. Ketika terbangun di malam hari, maka bisa
 saja ia menjadi semakin marah.
Respons fisiologis yang 
dipengaruhi oleh suasana hati ini membuat orang sangat sulit untuk 
tertidur nyenyak sehingga menyebabkan berbagai macam ketidakseimbangan 
dalam tubuh yang mengakibatkan memburuknya kesehatan.
Cara 
terbaiknya adalah menetralisasi atau melepaskan kemarahan yang muncul, 
misalnya dengan menyelesaikan masalah yang ada atau membuat tubuh rileks
 sehingga bisa mengistirahatkan pikiran menjelang tidur.
Tidur 
diketahui bisa meningkatkan kenangan, terutama kenangan yang emosional 
seperti marah. Sehingga tidur bukanlah cara yang ampuh untuk menenangkan
 diri atau melupakan kemarahan, karena justru emosi ini bisa semakin 
meningkat.
Emosi marah adalah sesuatu yang nyata dan kadang 
diperlukan dalam hidup. Meski memiliki peran, tapi seseorang harus tahu 
kapan ia harus berhadapan dengan marah serta kapan harus 
menetralisirnya.
Sumber : Detik.Com